Dapatkan HARGA PROMO SPESIAL untuk Pasir Silika Bangka mesh 20-30 selama persediaan masih ada. Klik gambar untuk mendapatkan informasi harga spesial SILIKA BANGKA mesh 20-30 ke sales kami.
Promo silika Bangka mesh 20-30
Dapatkan Ilmu, Info, dan Konsultasi Gratis Seputar Water & Air Treatment, Pengolahan Limbah, Media Filter, Produk dan Jasa Pengolahan Limbah, Lampu UV Sterilisasi air dan Ozone Generator, Membran Reverse Osmosis, Cartridges, dll di Channel Telegram Adywater. Silakan Klik gambar di bawah ini.
Channel Telegram Adywater
PRODUK-PRODUK KAMI:Jual pasir silika
jual activated alumina
jual mesin sandblasting
jual mol sieve
jual silica gel
BUKTI-BUKTI PENGIRIMAN:Bukti Pengiriman Pasir Silika

081322599149 | conductivity meter itu apa ,prinsip kerja dan skema kerja conductivity meter

jual conductivity meter, call 081322 599149| 

Conductivity meter merupakan alat ukur nilai konduktivitas listrik (specific/electric conductivity) suatu larutan atau cairan. Nilai konduktivitas listrik sebuah zat cair menjadi referensi atas jumlah ion serta konsentrasi padatan (Total Dissolved Solid / TDS) yang terlarut di dalamnya. Pengukuran kandungan  ion di dalam suatu cairan menjadi penting dalam beberapa kasus.  contohnya ialah untuk memantau kualitas air boiler (baca artikel berikut). Hal ini terkait pengaruh konsentrasi ion-ion mineral terhadap terjadinya korosi
pada pipa boiler (galvanic corrosion).




Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar listriknya. Semakin banyak ion mineral yang terlarut, akan semakin besar kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik. Sifat kimia inilah yang digunakan sebagai prinsip  kerja conductivity meter.
Sebuah sistem conductivity meter tersusun atas dua elektrode, yang dirangkaikan dengan sumber tegangan serta sebuah ampere meter. Elektrode-elektrode tersebut diatur sehingga memiliki jarak tertentu antara keduanya (biasanya 1 cm). Pada saat pengukuran, kedua elektrode ini dicelupkan ke dalam sampel larutan dan diberi tegangan dengan besar tertentu. Nilai arus listrik yang dibaca oleh ampere meter, digunakan lebih lanjut untuk menghitung nilai konduktivitas listrik larutan.


Anda tentu tidak asing dengan rumus dasar rangkaian listrik berikut:
    V = R x I

…..(1)

Dimana V adalah tegangan listrik rangkaian (volt), I untuk arus listrik rangkaian (ampere), dan R untuk tahanan listrik rangkaian (Ω).

Tahanan listrik (R) berbanding lurus dengan jarak antara dua elektrode (l) conductivity meter, dan berbanding terbalik dengan luas area elektrode (A; pada gambar di atas S).
    R = ( l/A ) x ρ

…..(2)

Dimana ρ adalah tahanan listrik spesifik (Ω.m) larutan.

Jika persamaan (1) dan (2) digabungkan, akan didapatkan persamaan berikut:
    V/I = ( l/A ) x ρ
Dan karena nilai ( l/A ) adalah konstan untuk setiap conductivity meter, maka dapat diganti dengan sebuah konstanta (C):
    V/I = C x ρ

…..(3)

Conductivity meter sebenarnya tidak mengukur nilai konduktifitas listrik, tetapi mengukur konduktivitas listrik spesifik (specific conductivity). Konduktivitas listrik spesifik adalah nilai konduktivitas listrik untuk tiap satu satuan panjang. Konduktivitas listrik spesifik ini disimbolkan dengan κ (Kappa), adalah kebalikan dari tahanan listrik spesifik (ρ):
    κ = ¹ / ρ
Dimana konduktivitas listrik spesifik menggunakan satuan S/m (Siemens per meter). Dan jika persamaan di atas dimasukkan ke dalam persamaan (3), maka akan kita dapatkan persamaan umum perhitungan nilai konduktivitas listrik spesifik:
    κ = C x I / V

…..(3)

Prinsip kerja conductivity meter menggunakan persamaan (3) di atas. Dimana besar tegangan listrik (V) ditentukan oleh sistem, besar arus listrik (I) adalah parameter yang diukur, serta konstanta (C) didapatkan sebelumnya dari proses kalibrasi conductivity meter dengan menggunakan larutan yang diketahui nilai konduktivitas spesifiknya.


sumber  : wikipedia