JUAL DO METER, CALL 081322 599149
DISSOLVED OXYGEN, DO , adalah konsentrasi gas oksigen (O2) yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut dapat berasal dari hasil fotosintesis oleh fitoplankton dan tanaman air lain serta difusi dari udara. Suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfir dapat mempengaruhi kadar oksigen terlarut di perairan. Proses dekomposisi secara aerob memerlukan oksigen secara terus menerus, sedangkan dekomposisi anaerob tidak memerlukan oksigen. Kadar oksigen terlarut dapat berkurang menjadi nol (anaerob) akibat proses dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik.
Metode Pengukuran Dissolved Oxygen (DO)
Kadar oksigen terlarut dalam air dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara titrasi atau dikenal dengan metode Winkler dan dengan menggunakan alat ukur elektronik yang disebut DO-meter.
Prinsip analisis
Prinsip analisis metode Winkler adalah pengikatan oksigen oleh pereduksi MnO4 menjadi Mn(OH)2 dan membebaskan I2. Jumlah I2 yang dibebaskan sama dengan O2 yang ada di perairan. Adapun metode DO meter prinsipnya adalah pembacaan secara digital dengan penghantaran mennggunakan elektroda yang dicelupkan ke dalam air sampel.
Prosedur kerja
Air sampel dimasukkan ke dalam botol BOD sebanyak 125 ml lalu diberi MnSO4 1 ml dan NaOH + KI 1 ml. Botol BOD ditutup dan aduk kemudian didiamkan sehingga terbentuk endapan cokelat. H2SO4 pekat sebanyak 1 ml ditambahkan ke dalam larutan hingga endapan cokelat berubah warna dari kuning tua menja larut menjadi warna kuning tua. Sebanyak 25 ml air dituangkan ke dalam erlenmeyer kemudian dititrasi dengan Na-Thiosulfat sampai berwarna kuning muda. Setelah itu ditambahkan 2-3 tetes indikator amilum hingga berubah warna menjadi biru, lalu dititrasi lagi dengan Na-Thiosulfat hingga berubah warna menjadi bening tidak berwarna. Berdasarkan hasil pengukuran, kisaran konsentrasi oksigen terlarut di kolam MSP adalah 6,16 ? 6,92 mg/l.
Menurut kadar oksigen terlarut dalam perairan alami bervariasi tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen berkurang dengan meningkatnya suhu, ketinggian (altitude) dan berkurangnya tekanan atmosfer kadar oksigen di terlarut di perairan tawar pada suhu 25 oC berkisar 8 mg/l. Namun pada praktikum ini diperleh DO berada di bawah nilai tersebut.
Hal ini dikarenakan pengukuran yang dilakukan di sore hari, dimana cahaya matahari yang membantu proses fotosintesis yang menjadi penyuplai utama oksigen di perairan juga minim. Akibatnya DO perairan ketika diukur lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada umumnya. Suhu perairan harusnya disertakan dalam pengukuran, untuk dapat mengetahui tingkat saturasi kelarutan oksigen di perairan.